Thursday, June 21, 2007

Cita-Cita

Berbicara tentang cita-cita, pasti berbicara tentang apa yang kan kita lakukan di masa depan. Masalahnya, hingga saat ini bila kita playback, merenungi langkah2 yang telah kita lakukan. Apakah langkah kita saat ini sudah berada di rel yang benar agar cita2 kita tercapai? Apakah karunia Allah yang telah kita dapat sekarang ini perlu kita lepaskan hanya karena tidak berada pada rel cita2 kita?
Cita-cita ku : menjadi seorang guru yang berwiraswasta dan menghasilkan sebuah tulisan yang berguna untuk anak-anak bangsa masa depan. Mungkinkah jika di usia mau memasuki kepala tiga, aku sama sekali belum memulai langkah itu. Dan masih menyukuri apa yang telah Allah anugerahkan kepadaku, sebagai karyawati di perusahaan swasta? Tidak terlambatkah?
Aku sadari aku harus memulai suatu langkah, tapi aku sendiri terkadang tidak tahu harus mulai dari mana. Apa dengan meninggalkan apa yang telah aku dapatkan selama ini?