Thursday, July 23, 2009

Dari Four Seasons Of Loneliness hingga Yesterday




Jika merunut lagi masa lalu, awal aku mengenal lagu barat seingatku saat aku kelas SD. Lagu pertama yang aku dengarkan itu lagu Phil Collins Groovy Kind Of Love. Sempat hapal sih lagunya, walaupun tidak tahu apa artinya... When I'm Feeling Blue… bla bla bla… O iya, sama lagu Wind Of Change Scorpion. Itu juga gara-gara kakakku yang sempat punya album dua artis itu.


Awal SMP, alirannya sudah berubah. Aku mulai suka dengan jenis lagu yang sering dibawakan oleh Boys Band, karena waktu itu masanya Boys Band bermunculan dan hampir setiap Boys Band yang jadi idola. Dari New Kids On The Block, All For One, Boyzone, Take That hingga Backstreet Boys. Hihihi… Backstreet Boys kala itu masih muda belia, baru muncul… Adapun Boyz II Men, sepertinya dah lama muncul sebelumnya, tetapi aku tidak terlalu mengikutinya. Satu lagu Boyz II Men yang paling aku ingat itu, lagu duetnya dengan Mariah Carey – One Sweet Day. Kayaknya, jarang yang tidak tahu lagu itu. Selain lagu itu, aku tidak tahu lagi lagu-lagu dari Boyz II Men. Hingga…
Masuk kuliah, kenal dengan yang namanya Chika, karena kita satu jurusan. Chika ini rajin banget beli kaset lagu-lagu aliran R N B. Yang paling dia ikuti dan tidak pernah terlewatkan itu album-albumnya Mariah Carey (MC). Saat itu, aku mulai menentukan pilihan. Lagu-lagu MC apapun itu… (waduh…), adalah lagu "Gw bangeeeet...". Sampai-sampai temen2 cewek se-angkatan mengidentikkan aku sebaai MC mania. Hehe..Aku tidak pernah melewatkan untuk mencari tahu tentang album MC. Yang lawas ataupun yang baru. Kadang aku beli kasetnya atau aku pinjam kasetnya Chika, ta' copy…(bau-bau kejahatan disini…heheheh). Selain album MC, aku pernah meminjam dan ngopy album Evolution- Boyz II Men. Gara-gara album itu aku mulai asyik dengarkan lagu-lagu Boy II Men. Tapi kaset itu kemudian raib dan tidak aku temukan lagi. Karena hilangnya kaset itu, aku pun pelan-pelan lupa sama Boyz II Men, mengingat lagu-lagu lokal kemudian banyak yang enak didengar.
Dua minggu yang lalu, tiba-tiba saja aku teringat dengan lagu-lagu Boyz II Men di album itu, tanpa alasan, atau mungkin dibawa oleh alam bawah sadar seperti yang Romy Rafael bilang :) . Kemudian aku cari-cari lagi lagu Boy II Men di internet. Dan sekarang banyak lagu Boyz II Men dah ada dalam MP3-ku. Lagu-lagu itu tiba-tiba menjadi asyik untuk di dengar lagi. Seperti ada teman yang bicara rasanya. Seperti " I long for the warmth of days gone by…"-Four Seasons Of Loneliness, atau "And I, I'm doing just Fine"- I'm doin' just fine, atau "Never, Never let a brokenheart. Take a chance for love away"- Never, atau "Yesterday, all my troubles seemed so far away"-Yesterday (aransemen ulang dari lagu The Beatles). Coba deh, dengarkan dan perhatikan lagu Never berikut :
Never
In this world today
Love is scarce and far away
And your heart gets so afraid
To trust someone
All the times he let you down
There was no love to be found
Well it's not the end
There'll be time to mend
And you'll love again

Chorus:
Never, never let a broken heart
Take a chance for love away
Don't ever let it make you fall apart
Never, never ever let the pain
Take your need for love away
Never, no never
And I know it seems hard
Open up, let down your guards
But you owe it to your heart
To try again
Oh, comes the time
When we must change
With the past
Don't take the blame
Don't be ashamed
Throw your fears away

Chorus
I know, don't be afraid
For you will never find
Another one you love again
I know that you'll be sorry girl
Be strong before it's too late
Because forever is too long
For you to live in pain
Just don't give up
Please open up to love

Kamu akan tersenyum kemudian J.

Thursday, July 9, 2009

OCOM… IWIL…



Apa yang biasanya kita pilih untuk menu sarapan? Setiap orang memunyai menu sarapan favorit yang berbeda tentunya. 

Tipe menu sarapan pastinya yang simpel alias tidak terlalu susah untuk membuatnya, dikarenakan waktu untuk bersiap di pagi hari sebelum beraktivitas merupakan waktu yang sangat singkat. 

Meskipun simpel, menu sarapan hendaknya bergizi tinggi dengan kandungan karbohidrat yang paling banyak. Jumlah kandungan karbohidrat dalam sarapan kita dapat membuat kita bertenaga selama menjalani aktifitas dari pagi hingga siang hari.


Ada yang membuat nasi goreng, ada yang sarapan paginya dengan roti dan telur dadar, ada juga yang membeli dari pedagang yang lewat . Seperti nasi kuning, nasi uduk, atau pun bubur ayam. 

Minggu pagi dua hari yang lalu, aku sendiri membeli nasi kuning dan bubur ayam untuk sarapan keluargaku di rumah. Kita di rumah sudah punya langganan penjual nasi kuning. Kita memanggilnya Mamah Enok. Beliau ini sudah kurang lebih dua puluh tahun berjualan nasi kuning. Ibu 5 anak ini telah dikaruniai beberapa cucu, sementara suaminya sudah lama meninggal. Ia berjualan nasi kuning dibantu oleh anak bungsu dan menantunya. 

Pagi itu selain nasi kuning dan bubur ayam, aku juga memesan panganan lain seperti bala-bala dan ulen. Karena kedua panganan ini paling enak dimakan hangat-hangat, Iin anak bungsu Mamah Enok menggorengnya mendadak. Sehingga, pagi itu aku lalui dengan menunggui Iin yang sedang menggoreng bala-bala dan ulen sambil mengobrol dengannya. Sementara Mamah dan Lia- sang menantu- melayani pembeli yang lain.


Keseharian Iin selain membantu ibunya pagi hari untuk berjualan, ia aktif di organisasi PKK dan diandalkan oleh Ibu istri Kepala Desa kami untuk menjalankan beberapa program yang berkaitan dengan masalah kesejahteraan keluarga. 

Kegiatan terakhirnya membantu survey salah satu lembaga luar yang bernama Helen Keller. Lembaga ini melakukan survey penelitian pada beberapa balita di daerah Bandung Selatan secara acak. Kebetulan, keponakannya yang bernama Akeda Qolby Bill Imani yang sering dipanggil Abil menjadi salah seorang yang di-survey. O iya nama panjang Abil itu adalah nama hasil pemikiran aku dan kakakku. J (Narsisnyaaa…wkwkwkwk) .


Abil ini cucu Mamah dari anak ke-3 nya yang menikah dengan Lia. Dengan kata lain, Abil ini anaknya Lia yang sering membantu Mamah berjualan. Selama anak bungsunya itu masih terlelap, Lia dapat membantu Mamah berjualan dengan santai. Saat aku dan Iin bercerita tentang Abil yang menjadi objek survey lembaga Helen Keller, Abil masih terlelap dalam tidur.

Namun, tak lama berselang, ia berteriak memanggil-manggil mamanya dari dalam rumah dengan "Mah…Ocom… Iwil.." . Mendengar Abil berteriak aku sedikit tertawa, padahal aku sama sekali tidak tahu apa yang dimaksud dengan Ocom Iwil. Mungkin karena terasa geli saja mendengarnya. 

Aku bertanya apa itu Ocom –Iwil. Iin bilang dia ingin makan roti dan susu. "Apa hubungannya roti-susu dengan ocom iwil, nyambung saja enggak?" Demikian aku tanyakan kepada Iin. Iin kemudian menjelaskan, kalau yang dimaksud Abil itu adalah

"Clom Giriwil", atau roti yang dimakan dengan cara mencelupkan roti terlebih dahulu ke dalam susu. Clom dari kata anclom yang dalam bahasa sunda berarti mencelupkan, sedangkan Giriwil itu satu istilah dalam bahasa sunda untuk menggambarkan keadaan untuk sesuatu yang baru muncul karena baru diangkat. 

Clom Giriwil barangkali tidak berbeda jauh dengan cara makan biskuit ala Riza, diputar ,dijilat,dicelupin. Mendengar penjelasan Iin, aku langsung tertawa terbahak-bahak. Ada-ada saja istilahnya. Rupanya Abil ini juga ingin sarapan pagi itu dengan menu favoritnya. Hahaha


Barangkali, Anda bisa menambahkan Ocom Iwil ala Abil ini menjadi salah satu alternatif menu sarapan di pagi hari?

Tuesday, April 7, 2009

FOKKER dalam kenangan


Kemarin sore sekitar pukul 3 sore, tanggal 6 April 2009. Saat aku sedang berada di depan computer kantor , pintu ruangan terbuka. Rupanya messenger kami bernama Pak Abdul baru saja tiba dari tugasnya mengirimkan dokumen ke salah satu leasing yang ada di Jl. Dr. Djunjunan Bandung. Hujan deras sedang mengguyur kantor kami di jalan Abdurahman Saleh. Seperti biasa, setelah mengantar dokumen Pak Abdul menyerahkan beberapa tanda terima kepada kami (aku dan teman kerjaku Fitri), sambil terkadang bercerita tentang pengalaman yang dia lalui saat mengantar dokumen. Ia bercerita bahwa ada pesawat yang terbakar di hangar Lanud Husein Sastranegara. Jalan sepanjang hangar ini memang terkadang dilewati untuk kendaraan umum yang berasal dari jalan Pasteur atau yang akan menuju jalan Pasteur dari jalan Padjadjaran, karena track jalan ini terhitung pendek dan tidak macet. Berbeda dengan jalan yang umumnya kita lewati yaitu Jalan Pajajaran - Pasirkaliki.
Ketika Pak Abdul menceritakan kejadian itu, kami sama sekali tidak merasa penasaran dengan berita tersebut. Kami kira itu hanya insiden biasa. Hingga saat aku hendak pulang, aku melongok berita di televisi sejenak. Ternyata kejadian tersebut cukup membuat sebagian besar media yang beberapa waktu yang lalu memberitakan bencana Situ Gintung mengalihkan fokusnya ke tragedi Fokker 27. Saat itu jumlah korban belum diketahui dengan pasti, karena pihak TNI AU masih dalam proses evakuasi dan penyelidikan. Terakhir diberitakan seluruh penumpang dan awak pesawat tewas sebanyak 24 orang. Terdiri atas 6 awak dan 18 paskhas dan siswa diklat para lanjut Tempur TNI AU. Dikabarkan pula bahwa ke-24 awak dan penumpang pesawat itu sedang dalam misi penerjunan.
Aku agak sedikit heran, kenapa kami yang berada tidak jauh dari tempat kejadian tidak merasa mendengar adanya suara tabrakan atau adanya kesibukan terjadi. Bahkan jalan abdurahman saleh yang dekat dengan gerbang pangkalan Lanud Husein pun tidak terlihat adanya kemacetan. Memang, sebagaimana diberitakan di media, informasi mengenai detail kecelakaan itu sangat tertutup. Kemudian proses evakuasi terhitung cepat dilaksanakan. Wallahu a’lam.
Akibat adanya kecelakaan tersebut, aku jadi terkenang akan masa kanak-kanakku 18 tahun yang lalu. Mungkin aku perlu berbangga hati. Aku sempat menaiki salah satu pesawat Fokker milik TNI AU, bersama adikku Zaky. Kesempatan itu kami berdua dapatkan karena bapakku dahulu bekerja sebagai karyawan PNS TNI AU di Lanud Sulaiman. Bapakku mungkin tidak dapat memberikan kami tiket pesawat terbang untuk berlibur ke tempat-tempat asyik, tapi dengan kesempatan yang diberikan kepada kami ini, aku sendiri merasa istimewa.
Saat itu malam hari. Kami lepas landas dari Lanud Husein Sastranegara. Pesawat Fokker mengangkut satu kelompok siswa taruna TNI AU untuk latihan terjun. Mungkin tujuannya hampir sama dengan pesawat Fokker yang jatuh kemarin. Rasanya takjub sekali karena itu kali pertama kami naik pesawat. Apalagi saat taruna satu persatu diturunkan. Berbeda dengan kami yang saat itu merasa takjub, mungkin para taruna malah merasa deg-deg an. Aku lihat, sebelum seorang taruna terjun, para pelatih memastikan mental mereka dulu dengan membiarkan mereka berdiri di bibir pintu pesawat dan melihat ke bawah. Sungguh menegangkan. Baru setelah siap, mereka terjun satu persatu. Adikku yang penasaran melihat proses itu, menggeser posisi duduknya agak ke tengah. Melihat hal itu, bapakku menariknya ke tepi, tepat di bagian belakang dekat pilot. Kalau ia duduk agak ke tengah, takutnya ia tersedot ke luar.
Aku jadi berpikir, apa naiknya kami ke pesawat Fokker itu melanggar aturan atau tidak ya? Nah, kalau saja terjadi kecelakaan seperti kemarin, dan kita berada di dalamnya, apa tidak akan menjadi pembicaraan di media massa? Sekali lagi. Wallahu a’lam.

Sunday, March 15, 2009

Yang tidak perlu ada di Bucket List-ku.


Untuk yang pernah nonton filmnya Jack Nicholson & Morgan Freeman “The Bucket List”, barangkali sudah mengetahui salah satu list dalam Bucket List tokoh konglomerat Edward Cole yang diperankan oleh Jack Nicholson. Salah satunya adalah “Kiss the most beautifull girl in the world”. List itu dapat ia penuhi setelah ia mencium cucu perempuannya yang sebelumnya belum pernah ia kunjungi.

Bagi saya list tersebut adalah list yang tragis. Bisa dibayangkan, baaimana seorang kakek tidak dapat mencium cucunya karena adanya konflik dengan anaknya (ibu dari cucunya), dan baru dapat terlaksana beberapa bulan sebelum ia meninggal.

Makanya, saya tidak bosan memandangi foto ini. Dengan memandangnya, saya senantiasa bersyukur dapat memeluk keponakan saya ini tanpa ada rintangan.



Monday, January 12, 2009

Urang Sieuuuuun....

Ini pengalaman benar-benar terjadi pagi ini, dalam perjalanan berangkat kerja sekitar jalan ters. kopo bojong buah - margahayu. Seperti biasa aku mengendarai sepeda motor dengan kecepatan standar 40-50 sembari sebentar-sebentar melihat kaca spion. Dalam melihat kaca spion aku melihat seorang bapak2 berkendara motor berkumis, berkaca mata, dan helmnya kebetulan sama merk dan bentuknya dengan yang aku pakai. Di spion aku lihat bapak itu tersenyum, tapi dengan senyum yang sedikit berseringai. Awalnya aku biasa saja, tapi lama-lama bapak tersebut tidak berusaha untuk melewatiku. Aku jadi curiga. Bapak-bapak itu terus berada di belakangku, hingga di suatu jalan dia berada di sebelahku dan bertanya "Kerja dimana?". Aku kaget dan hanya mengangguk. Aku kira cuma itu saja yang dia tanyakan, dan dia akan langsung pergi. Ternyata hal itu dia ulangi lagi di jalan berikutnya. Aku jadi ketakutan, dan langsung memperlambat kecepatan, mebiarkan dia jalan lebih dahulu. Hal itu aku lakukan karena aku harus berbelok di pertigaan depan (jl. Manglid). Aku sengaja berada di belakang angkot biar tidak terlihat. Ternyata dia lurus melewati pertigaan, kemudian berhenti setelah pertigaan dan melihat ke belakang (gilaaa). Melihat dia yang berhenti di depan pertigaan, aku langsung belok ke Jl. Manglid dengan cepat, kemudian memacu motorku dengan kecepatan yang menurutku hampir tidak mempedulikan orang lain, yang penting aku bisa menghindarinya.Pikirku saat itu jika pun dia akhirnya mengikutiku, aku akan memberhentikan motor lain dan bersikap pura-pura kenal biar dia sendiri yang jadi malu.So, buat wanita pengendara motor perlu berhati-hati, karena hal ini tidak hanya menimpaku saja teman-temanku juga pernah mengalami hal yang serupa walaupun tidak dalam keadaan berkendaraan. Alangkah baiknya jika keluar ditemani dengan saudara atau suaminya.