Friday, February 29, 2008

Makanan yang paling nikmat.

1. Baso ja’I dan kawan-kawannya , oboy sawah kurung, sugeng, dan baso solo
2. J-Co Donut
3. Batagor Isan
4. Cah kangkung di resto manapun yang menyediakannya akan selalu nikmat
5. Paru dan terong balado RM Padang “Tuah Bundo” ARS
6. Mendoan “Ibu Adang”
7. Sop kikil “mamih punya”
8. Cengek (Cabe rawit) merah dengan temannya.

Dan yang paling nikmat adalah bala-bala hangat dengan nasi hangat yang dimakan uwa’ ku saat ia sedang sakit, tidak mempunyai nafsu makan, dan banyak pantangan. Saat itu ia makan dengan lahap dan sangat menikmatinya. Aku memperhatikannya dengan bahagia dan menahan air mata atas sakit yang dia alami. Itulah momen terakhir aku bertemu dengannya., karena seminggu kemudian ia meninggalkan kami semua.

Saturday, February 23, 2008

Lagi Gak Banget...

Semalam aku mendapat SMS dari temanku yang mengeluh dengan kondisi yang ada di tempat kerjanya. Dia mengeluh tentang karyawan di tempat kerjanya, yang makan gaji buta alias mau duitnya saja, tetapi kerja ? belum tentu. Hal ini buat dia tidak betah dan ingin sekali untuk keluar dari tempat dia bekerja.

Hari ini, teman-teman di kantor mengeluh akan atasan kami yang baru. Karena sifatnya yang agak temperamental tidak dapat diterima oleh teman-temanku. Hal ini membuat mereka tidak betah. Sehingga timbul pikiran untuk tidak lagi melanjutkan pekerjaan.

Kakakku sering bercerita tentang situasi kantornya yang sedang mengalami krisis. Mulai dari efisiensi karyawan, kecurangan-kecurangan, tawaran-tawaran pekerjaan dari tempat lain yang menggiurkan, hingga hampir kehilangan figur pemimpin di perusahaan. Hal ini buat situasi tidak betah, tetapi kakakku tetap bekerja disana.

Aku pernah merasakan hal yang sama. Pekerjaan yang menumpuk yang semuanya terasa penting, hingga kadang ingin menangis sendiri. Sudah mengerjakan dengan maksimal, tetapi merasa tidak dihargai. Hal ini buat ga betah, dan apakah aku ingin pindah?

Pindah, itu ada dalam benakku. Tetapi bukan karena hal sedemikian. Yang pasti, dimanapun kita bekerja akan selalu menemukan ketidakcocokkan dengan teman kerja ataupun atasan. Dimanapun! Bagi yang mengalami krisis seperti ini ada baiknya sikap EGP diterapkan, dan sikap SERSAN diterapkan juga. Karena jika kita terlalu sering memikirkan bagaimana cara merubah ketidakcocokkan menjadi cocok, jadinya akan capek sendiri. Yang penting adalah dalam bekarja kita harus menampilkan sesuatu yang maksimal. Aku kagum pada kakakku, karena no matter what happen, baginya bekerja di perusahaan sekarang adalah sebuah perjuangan, dan setiap kendala dijadikannya pelajaran untuk menjadi dewasa, dan aku sendiri sering berkata kepada diri sendiri "Masa baru segitu aja sudah nyerah!".

So, jikalau anda pernah merasakan "gak banget". Ada baiknya cara di atas diterapkan, dan semoga lekas sembuh...hehehe